Dream comes true is the best phrases for my adventure this
vacation. I extremely wanted to go aboard to see ‘another’ world. I want to see
new places, foreign people, listen and talk in foreign language and accent, try
local foods, take pictures, and shop!
Purposely I made passport in Cirebon immigration office last
year before I went to placement, because I had been that I would made my first
trip aboard with my own saving. (*gayaaaaa*)
Some preparations had been made from January, I read blogs
about backpacking to Singapore and searched for cheap tickets, hostels and promotions (limited budget mas,
mbak… hehee). Nah, kenapa ceritanya ngebolang ke KL tapi carinya tiket ke
Singapura? Rencananya saya emang mau 5 hari 4 malam di singapura terus kalo ada
waktu trip ke Malaysia sebentaran doang. Ngiler pas baca blog para backpacker
yang seru, hemat dan menantang ;p
As a reward for myself to finish my half-first year as a
teacher, I decided to book flights Jakarta-Singapore and Singapore-Jakarta for
this June. Actually, I planned to have joint trip with my college-friend,
Meyliana. But she said that she would be with her mom, so she couldn’t promise
any trip together as you all know, having trip with mommy won’t be easy.
I was asked by my college senior to join a trip that he
arranged. After bargaining with him, I got final price for 3 days, 2 nights in
Malaysia included flight ticket from Jakarta to Kuala Lumpur, hostel for 2
nights, local transportation, and sleeper train from KL to Singapore. Got two
stamps in my passport? Why not! As I read in blogs of backpacker and
flashpacker, I allocated some of my savings to buy SGD because it IDR has been
weaken in 2014. And thanks God, my best brother wanted to help me buy it when I
was in Sentani. Yeah, I am a teacher in Sentani, Kabupaten
Jayapura. This is not an inland area, my rent house is near to Jayapura the
mother city of Papua Province but ironically, there is no money changer here :(
I had flight on Monday, but it was reschedule from 11.40 to 21.40. I was so disappointed with Li*n air because it made me missed my day trip :( i should had trip to Bukit Nanas, KL Tower, chinatown and some other places that i had researched before.
Saya berangkat dari Mangga Dua Square tempat toko koko saya (kakak laki-laki) karena setelah dihitung-hitung akan lebih hemat jika saya naik damri dari situ dibandingkan dengan naik taksi dari rumah cici (kakak perempuan) saya. Ternyata bisnya cukup nyaman, ber-AC, wifi dan ada colokan di dalamnya. Sesekali saya melirik-lirik penumpang lainnya atau sang kondektur kapan bayar dan cara bilang mau ke terminal berapa, maklum baru pertama naik bis itu hehee.. bisnya ada setiap 1 jam sekali mulai jam 7 hingga jam 7 malam kalau tidak salah. Bisnya saat itu agak terlambat dari jadwal, saya menunggu bis jam 5, bis datang jam setengah 6 dan berangkat jam 6. Ternyata jalanan Jakarta cukup padat tapi tidak macet sehingga saya tiba terlalu dini dari jam check-in. Lalu lalang di bandara jadi kegiatan yang pasti saya lakukan karena saya bahkan tidak tahu dimana counter check-innya! Biasalah, segala tempat di Indonesia minim petunjuk :(
ketika berlalulalang ria saya berpapasan dengan beberapa wajah familiar yang biasa saya tonton di infotainment, Irwansyah dan Saskia Sungkar. Juga banyak kelompok2 yang berseragam sama dalam kelompok, saya terka antara jemaah haji atau TKI..saya juga mengamati bagaimana travel agent amatir bekerja dengan group check-innya. Saya yang hanya bermodalkan sebuah tas backpack merasa amat leluasa bepergian tanpa perlu menyeret2 koper dan lainnya.
setelah sekitar 1 jam bolak-balik sambil kepikiran mau cobain check-in di counter tiger air karena saya masih punya tiket jakarta singapura utk jam 19.40. tapi setelah ngintip-ngintip orang yang antre check-in saya tau bahwa airport tax utk internasional itu dibayar di counternya langsung, batal deh rencana koleksi boarding pass hahahaaa...
beberapa saat kemudian counter check-in lion dibuka, tapi loh..loh.. kenapa antreannya sudah panjang sekali? ternyata orang-orang sudah antre setengah jam sebelum counter dibuka saat saya sibuk mengamat-amati berbagai hal di bandara internasional. Biasalah.. orang Indonesia suka bikin barisan-barisan virtual, pura-pura ga tau baris di sebelah antrean lalu nyerobot, tapi saya ga begitu ya..hehehe.. sebagai warga negara yang baik saya mengantre dengan tertib. Spontan saya bertanya dengan nada yang sudah saya usahakan untuk terkendali karena emosi itenary saya jadi kacau semena-mena maskapai reschedule flight saya. tapi saya tidak mendapatkan jawaban yang berarti. Saya hanya tersenyum kecut sambil mengambil boarding pass saya. Lalu saya ikuti petunjuk dan orang-orang yang masuk ke area imigrasi, saya melihat sebuah counter yang menarik, kalau tidak salah namanya autogate immigration. Jadi di area tersebut ada petugas yang tugasnya mem-verifikasi paspor dengan sidik jari kita, tujuannya supaya ketika imigrasi keluar kita tinggal scan paspor dan sidik jari saja dan gate pun akan terbuka otomatis, rasanya canggih banget! hahaa.. saya pun ditanya-tanya sama petugas imigrasinya saat mengurus sistem autogate tersebut dalam rangka apa ke KL, kerja dimana dan sebagainya, mungkin tampang saya terlalu kanak-kanak jika dibilang saya seorang guru dan mengajar di Papua.. di bagian paling belakang paspor saya lalu diberi cap AUTOGATE.
Saya celingukan lihat sederetan duty-free shops mata saya jelalatan dan iseng keluar masuk counternya, secara boardingnya masih 1,5 jam lagi gitu.. saya kurskan setiap harga, ternyata lumayan juga ya bedanya dengan harga di mall, ada yang lebih murah tapi banyak juga yang bikin shock...hehehe...
Setelah puas window shopping dan melihat rombongan turis korea yang berlaluan saya kembali ke track boarding saya yang sesungguhnya sambil membaca majalah-majalah traveling yang ada di seperjalanan saya ke waiting room. Saya kebingungan sambil tertawa geli setiap ada orang Malaysia yang berbicara mirip-mirip bahasa Indonesia tapi saya tidak begitu mengerti maknanya. Saya duduk sambil mencharge hp saya di sebuah corner yang disponsori oleh sebuah perusahaan bernuansa merah. Saya mencoba-coba tongsis yang baru saya beli, kira-kira kece ga ya saya foto pake tongsis hehehee...
tet-teret-tetet, akhirnya flight number saya dipanggil juga, saya langsung bergegas mengikuti arah orang-orang yang akan sepesawat dengan saya, saya duduk dengan dua perempuan yang kelihatannya masih kuliah dan habis fieldtrip ke yogyakarta, mereka bawa beberapa penganan khas Yogyakarta macam bakpia dan lain-lain, salah satu diantaranya bukan warganegara Malaysia, she looks like african or indian. They are too loud and talkative, they said Indonesia is more expensive than their country, bla..blaaa...I couldn't sleep for almost 2 hours flight. *sigh*
I saw different landscape during flight, yeah i have been several times flied at night to Jayapura, but the views were so different, from Jakarta to KL i just saw big cities with city lights. What a view! I really wanted to take pictures but i just couldn't because it was so hard to take picture with movement by digital camera. I just pray that God bless my trip since it was different than I planned and I read there's not suggested to have solo trip at night, it could be dangerous. Thanks God, i am safe sound! :)
Saya berangkat dari Mangga Dua Square tempat toko koko saya (kakak laki-laki) karena setelah dihitung-hitung akan lebih hemat jika saya naik damri dari situ dibandingkan dengan naik taksi dari rumah cici (kakak perempuan) saya. Ternyata bisnya cukup nyaman, ber-AC, wifi dan ada colokan di dalamnya. Sesekali saya melirik-lirik penumpang lainnya atau sang kondektur kapan bayar dan cara bilang mau ke terminal berapa, maklum baru pertama naik bis itu hehee.. bisnya ada setiap 1 jam sekali mulai jam 7 hingga jam 7 malam kalau tidak salah. Bisnya saat itu agak terlambat dari jadwal, saya menunggu bis jam 5, bis datang jam setengah 6 dan berangkat jam 6. Ternyata jalanan Jakarta cukup padat tapi tidak macet sehingga saya tiba terlalu dini dari jam check-in. Lalu lalang di bandara jadi kegiatan yang pasti saya lakukan karena saya bahkan tidak tahu dimana counter check-innya! Biasalah, segala tempat di Indonesia minim petunjuk :(
ketika berlalulalang ria saya berpapasan dengan beberapa wajah familiar yang biasa saya tonton di infotainment, Irwansyah dan Saskia Sungkar. Juga banyak kelompok2 yang berseragam sama dalam kelompok, saya terka antara jemaah haji atau TKI..saya juga mengamati bagaimana travel agent amatir bekerja dengan group check-innya. Saya yang hanya bermodalkan sebuah tas backpack merasa amat leluasa bepergian tanpa perlu menyeret2 koper dan lainnya.
setelah sekitar 1 jam bolak-balik sambil kepikiran mau cobain check-in di counter tiger air karena saya masih punya tiket jakarta singapura utk jam 19.40. tapi setelah ngintip-ngintip orang yang antre check-in saya tau bahwa airport tax utk internasional itu dibayar di counternya langsung, batal deh rencana koleksi boarding pass hahahaaa...
beberapa saat kemudian counter check-in lion dibuka, tapi loh..loh.. kenapa antreannya sudah panjang sekali? ternyata orang-orang sudah antre setengah jam sebelum counter dibuka saat saya sibuk mengamat-amati berbagai hal di bandara internasional. Biasalah.. orang Indonesia suka bikin barisan-barisan virtual, pura-pura ga tau baris di sebelah antrean lalu nyerobot, tapi saya ga begitu ya..hehehe.. sebagai warga negara yang baik saya mengantre dengan tertib. Spontan saya bertanya dengan nada yang sudah saya usahakan untuk terkendali karena emosi itenary saya jadi kacau semena-mena maskapai reschedule flight saya. tapi saya tidak mendapatkan jawaban yang berarti. Saya hanya tersenyum kecut sambil mengambil boarding pass saya. Lalu saya ikuti petunjuk dan orang-orang yang masuk ke area imigrasi, saya melihat sebuah counter yang menarik, kalau tidak salah namanya autogate immigration. Jadi di area tersebut ada petugas yang tugasnya mem-verifikasi paspor dengan sidik jari kita, tujuannya supaya ketika imigrasi keluar kita tinggal scan paspor dan sidik jari saja dan gate pun akan terbuka otomatis, rasanya canggih banget! hahaa.. saya pun ditanya-tanya sama petugas imigrasinya saat mengurus sistem autogate tersebut dalam rangka apa ke KL, kerja dimana dan sebagainya, mungkin tampang saya terlalu kanak-kanak jika dibilang saya seorang guru dan mengajar di Papua.. di bagian paling belakang paspor saya lalu diberi cap AUTOGATE.
Saya celingukan lihat sederetan duty-free shops mata saya jelalatan dan iseng keluar masuk counternya, secara boardingnya masih 1,5 jam lagi gitu.. saya kurskan setiap harga, ternyata lumayan juga ya bedanya dengan harga di mall, ada yang lebih murah tapi banyak juga yang bikin shock...hehehe...
Setelah puas window shopping dan melihat rombongan turis korea yang berlaluan saya kembali ke track boarding saya yang sesungguhnya sambil membaca majalah-majalah traveling yang ada di seperjalanan saya ke waiting room. Saya kebingungan sambil tertawa geli setiap ada orang Malaysia yang berbicara mirip-mirip bahasa Indonesia tapi saya tidak begitu mengerti maknanya. Saya duduk sambil mencharge hp saya di sebuah corner yang disponsori oleh sebuah perusahaan bernuansa merah. Saya mencoba-coba tongsis yang baru saya beli, kira-kira kece ga ya saya foto pake tongsis hehehee...
tet-teret-tetet, akhirnya flight number saya dipanggil juga, saya langsung bergegas mengikuti arah orang-orang yang akan sepesawat dengan saya, saya duduk dengan dua perempuan yang kelihatannya masih kuliah dan habis fieldtrip ke yogyakarta, mereka bawa beberapa penganan khas Yogyakarta macam bakpia dan lain-lain, salah satu diantaranya bukan warganegara Malaysia, she looks like african or indian. They are too loud and talkative, they said Indonesia is more expensive than their country, bla..blaaa...I couldn't sleep for almost 2 hours flight. *sigh*
I saw different landscape during flight, yeah i have been several times flied at night to Jayapura, but the views were so different, from Jakarta to KL i just saw big cities with city lights. What a view! I really wanted to take pictures but i just couldn't because it was so hard to take picture with movement by digital camera. I just pray that God bless my trip since it was different than I planned and I read there's not suggested to have solo trip at night, it could be dangerous. Thanks God, i am safe sound! :)
this my budgeting table for my first trip aboard, murah ga ya? ga juga sih, tapi so far saya cukup senang dengan segala pengeluaran, kecerobohan, dan penghematan yang saya lakukan :)
No.
|
Expenses
|
Amount
|
1
|
Tiger airways ticket CGK-SIN, SIN-CGK
|
Rp 752,000.00
|
2
|
Kuatur trip
|
Rp 780,000.00
|
CGK-KUL by Lion Air
|
||
Hostel 2 nights + breakfast
|
||
in-city transportation
|
||
Sleeper train KUL-SIN
|
||
3
|
MYR 95
|
Rp 348,650.00
|
4
|
MYR 81
|
Rp 300,000.00
|
5
|
MYR 20
|
Rp 76,120.00
|
6
|
MYR 25,7
|
Rp 94,000.00
|
7
|
SGD 136
|
Rp 1,056,820.00
|
8
|
Airport tax SHIA
|
Rp 150,000.00
|
9
|
Damri M2Square-SHIA
|
Rp 30,000.00
|
10
|
Damri SHIA-Gambir
|
Rp 30,000.00
|
Rp 3,617,590.00
|
||
No.
|
Notes
|
Amount
|
1
|
Sisa 26,3 MYR
|
Rp 92,050.00
|
2
|
Sisa 37,70 SGD
|
Rp 358,150.00
|
3
|
Saldo + deposit EZ Link 12 SGD
|
Rp 114,000.00
|
Rp 564,200.00
|
||
TOTAL EXPENSES 4D/4N 2 Countries 3 Cities
|
Rp 3,053,390.00
|
No comments:
Post a Comment